Tuesday, November 20, 2018

10 TRADISI UNIK MAULID NABI DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA


Jakarta – Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang beragam. Salah satunya adalah tradisi maulid nabi yang diselenggarakan pada (20/11/2018). Kegiatan ini diselenggarakan oleh umat muslim Indonesia untuk memperingati momen penting kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari pembacaan ayat suci AL-Qur’an dan saritilawah, persembahan lagu dari santriwan serta ceramah dan doa.
Beragam tradisi unik digelar di beberapa tempat. Ada yang dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad dan ada juga yang dilaksanakan sebelum tanggal 12 Rabiul Awal.
Bentuk tradisi beragam, mulai dari pencucian pusaka hingga perebutan gunungan yang diarak dan didoakan agar mendapat keberkahan. Bahkan, ada tradisi unik dengan menyebar uang diteras masjid.
Berbagai tradisi untuk memperingati maulid nabi di Indonesia adalah Muludhen, Bungo Lado, Ngalungsur Pusaka, Kirab Ampyang, Keresen, Panjang Jimat,Grebeg Maulud, Maudu lampoa, Ngumpah Pusaka, dan Sebar Uang.
Muludhen adalah serangkaian kegiatan dimana masyarakat berkumpul di masjid dan membacakan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Setelah itu masyarakat akan makan tumpeng bersama yang dibuat oleh masyarakat setempat. Tradisi ini dapat dijumpai di Madura, Jawa Timur.
Bungo Lado, tradisi ini berasal dari Padang Pariaman, Sumatra Barat. Tradisi ini mengumpulkan pohon hias yang berupa uang. Uang yang dikumpulkan berasal dari warga dan para perantau yang ingin menyumbang. Uang sumbangan itu nantinya digunakan untuk membangun rumah ibadah. Tradisi Bungo Lado diadakan bergantian di setiap kecamatan.
Ngalungsur Pusaka, salah satu tradisi unik Maulid Nabi yang diadakan di Garut, Jawa Barat ini mengadakan kegiatan membersihkan pusaka-pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Kian Santang).
Kirab Ampyang, tradisi ini dilaksanakan di Kudus, tepatnya di Desa Loram Kulon, kecamatan Jati. Tradisi ini melakukan kegiatan membawa arak-arakan gunungan berupa ampyang (nasi) dan krupuk.
Keresen, tradisi unik ini datang dari Dusun Mengelo, Mojokerto, Jawa Timur. Masyarakat memperebutkan hasil bumi dan pakaian yang dipasang di Pohon Keres. Pohon Keres menyimbolkan kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah untuk masyarakat luas.
Cirebon memiliki tradisi peringatan hari lahir Nabi. Masyarakat melakukan upacara di beberapa tempat seperti di Keraton Cirebon, makam Sunan Gunung Jati, dan Keraton Kanoman. Puncak acaranya adalah upacara Panjang Jimat yang dilakukan di tiga keraton. Untuk di Keraton Kanoman, prosesi acara diawali dengan bunyi lonceng sebanyak 9 kali. Setelah itu diadakan kirab dengan membawa benda-benda pusaka keraton.
Grebeg Maulud, tradisi ini diartikan sebagai proses mengikuti Sultan Yogyakarta yang keluar dari keraton menuju Masjid Agung dengan membawa gunungan makanan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.
Maudu Lompoa, tradisi ini datang dari Takalar, Sulawesi Selatan. Tradisi ini diawali dengan mandi pada bulan Syafar yang dipimpin oleh tetua adat. Kemudian pada puncak acara, masyarakat berpakaian adat Sulawesi dengan membawa julung-julung yang berisikan telur hias, nasi setengah matang, beras ketan, dan ayam yang akan diperebutkan.
Ngumbah Pusaka, peringatan kelahiran Nabi Muhammad diselenggarakan di Museum Prabu Geusan Ulum, Sumedang, Jawa Barat. Tradisi yang digelar adalah mencuci (ngumbah) pusaka yang ada di Museum pada awal bulan Raibul Awal.
Sebar Uang, tradisi ini melakukan dengan penyebaran uang diteras masjid.
Dengan beragamnya tradisi dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad adalah wujud dari partisipasi masyarakat muslim di Indonesia untuk memeriahkan acara tersebut.

No comments:

Post a Comment

KISAH KASIH DI HUTAN MANGROVE

Kawasan wisata alam hutan mangrove pada tahun 1997 bukanlah sebuah hutan mangrove yang seperti saat ini. Pada tahun 1997 hutan mangr...